Apple tampaknya sedang aktif merencanakan pasar smartphone dengan layar lipat. Menurut informasi dari industri, raksasa teknologi ini telah mulai melakukan percobaan produksi layar lipat iPhone di wilayah Taiwan. Memilih untuk melakukan produksi awal di Taiwan, Apple mungkin melihat teknologi rantai pasokan yang sudah matang dan sumber daya yang melimpah di daerah tersebut. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk menyempurnakan proses produksi dan menyelesaikan masalah teknis dalam lingkungan skala kecil.
Setelah jalur produksi berjalan lancar, Apple berencana untuk memindahkan teknologi produksi yang sudah matang ke India untuk mencapai produksi massal. Penataan global dari produksi percobaan ke produksi massal ini mencerminkan pemikiran strategis Apple dalam manajemen rantai pasokan dan pengendalian biaya.
Informasi saat ini menunjukkan bahwa Apple bertujuan untuk meluncurkan iPhone lipat secara resmi pada tahun 2026. Yang lebih menarik adalah, perusahaan tampaknya memiliki harapan tinggi untuk produk baru ini, dengan kabar bahwa target penjualan tahunan mendekati seratus juta unit. Angka ambisius ini mengisyaratkan optimisme Apple terhadap potensi pasar layar lipat.
Meskipun Apple relatif tertinggal dalam penerapan teknologi layar lipat dibandingkan dengan beberapa pesaing, pilihan waktu mereka untuk memasuki bidang ini mungkin memiliki makna tersendiri. Dengan memanfaatkan sepenuhnya keunggulan rantai pasokan global dan basis produksi luar negeri, Apple diharapkan dapat mengendalikan biaya sambil meluncurkan produk yang kompetitif, sehingga dapat memperoleh tempat di pasar yang sedang berkembang ini.
Bagi konsumen yang telah lama menantikan peluncuran perangkat layar lipat oleh Apple, ini tentu adalah kabar yang menggembirakan. Namun, mengingat perkiraan waktu peluncuran produk yang masih beberapa tahun lagi, lingkungan pasar dan perkembangan teknologi dapat berubah, apakah rencana Apple ini dapat terwujud sesuai jadwal, dan bagaimana produk akhirnya akan mempengaruhi lanskap pasar smartphone, masih perlu dilihat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
21 Suka
Hadiah
21
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ProbablyNothing
· 09-21 04:34
Seratus juta? Aduh
Lihat AsliBalas0
BearMarketBro
· 09-19 08:33
Sudah 26 tahun, pemain yang terlambat.
Lihat AsliBalas0
AirdropHunter9000
· 09-18 05:50
Datang sudah terlambat, mau menggulung lagi juga tidak ada gunanya.
Lihat AsliBalas0
MemeKingNFT
· 09-18 05:43
Dasar suckers memotong posisi panik kabur Investor Luas diam-diam menimbun apel
Lihat AsliBalas0
BrokenDAO
· 09-18 05:42
Target penjualan 100 juta unit? Satu lagi gelembung insentif yang ditakdirkan untuk gagal.
Apple tampaknya sedang aktif merencanakan pasar smartphone dengan layar lipat. Menurut informasi dari industri, raksasa teknologi ini telah mulai melakukan percobaan produksi layar lipat iPhone di wilayah Taiwan. Memilih untuk melakukan produksi awal di Taiwan, Apple mungkin melihat teknologi rantai pasokan yang sudah matang dan sumber daya yang melimpah di daerah tersebut. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk menyempurnakan proses produksi dan menyelesaikan masalah teknis dalam lingkungan skala kecil.
Setelah jalur produksi berjalan lancar, Apple berencana untuk memindahkan teknologi produksi yang sudah matang ke India untuk mencapai produksi massal. Penataan global dari produksi percobaan ke produksi massal ini mencerminkan pemikiran strategis Apple dalam manajemen rantai pasokan dan pengendalian biaya.
Informasi saat ini menunjukkan bahwa Apple bertujuan untuk meluncurkan iPhone lipat secara resmi pada tahun 2026. Yang lebih menarik adalah, perusahaan tampaknya memiliki harapan tinggi untuk produk baru ini, dengan kabar bahwa target penjualan tahunan mendekati seratus juta unit. Angka ambisius ini mengisyaratkan optimisme Apple terhadap potensi pasar layar lipat.
Meskipun Apple relatif tertinggal dalam penerapan teknologi layar lipat dibandingkan dengan beberapa pesaing, pilihan waktu mereka untuk memasuki bidang ini mungkin memiliki makna tersendiri. Dengan memanfaatkan sepenuhnya keunggulan rantai pasokan global dan basis produksi luar negeri, Apple diharapkan dapat mengendalikan biaya sambil meluncurkan produk yang kompetitif, sehingga dapat memperoleh tempat di pasar yang sedang berkembang ini.
Bagi konsumen yang telah lama menantikan peluncuran perangkat layar lipat oleh Apple, ini tentu adalah kabar yang menggembirakan. Namun, mengingat perkiraan waktu peluncuran produk yang masih beberapa tahun lagi, lingkungan pasar dan perkembangan teknologi dapat berubah, apakah rencana Apple ini dapat terwujud sesuai jadwal, dan bagaimana produk akhirnya akan mempengaruhi lanskap pasar smartphone, masih perlu dilihat.