Baru-baru ini, pasar Aset Kripto menerima berita penting. Permohonan ETF XRP telah bergabung dengan antrian peninjauan yang tertunda, sebelumnya permohonan ETF SOL juga telah dikonfirmasi tertunda. Para pelaku industri berspekulasi bahwa permohonan ETF untuk aset digital lainnya seperti DOGE, LTC, SUI, dan ADA juga mungkin menghadapi nasib serupa, karena regulator tidak mungkin hanya menyetujui salah satu dan menolak yang lainnya.
Selama enam bulan terakhir, nada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) terhadap industri enkripsi tampaknya tidak terlalu ramah. Masalah staking ETF Ethereum terus ditunda, dan hingga kini belum ada kesimpulan. Fenomena ini mencerminkan sikap keuangan tradisional terhadap keuangan baru: secara lisan mendukung inovasi dan mengurangi beban, tetapi tindakan nyata tampak ragu-ragu.
Namun, situasinya tampaknya mengalami perubahan halus. Pada 11 September, Ketua SEC Paul S. Atkins mengungkapkan pandangan yang tidak biasa dalam sebuah pidato penting. Ia menekankan bahwa prioritas SEC di bidang enkripsi adalah memastikan keamanan aset, dan mengakui bahwa sebagian besar koin enkripsi bukanlah sekuritas. Atkins juga menunjukkan bahwa blockchain sedang mengubah cara perdagangan dan penyelesaian, sementara kecerdasan buatan membuka dunia baru untuk agen keuangan.
Lebih mencolok adalah, Atkins menyebutkan sebuah visi: dengan menggabungkan teknologi kecerdasan buatan dan blockchain, mungkin akan membawa pasar yang lebih cepat, biaya yang lebih rendah, serta memungkinkan individu biasa untuk menikmati strategi keuangan yang dulunya hanya dapat diakses oleh raksasa Wall Street. Ia menyatakan bahwa SEC bertekad untuk memanfaatkan peluang ini.
Pernyataan ini tampaknya bertentangan dengan tindakan SEC baru-baru ini. Di satu sisi, permohonan ETF terus ditunda; di sisi lain, para pemimpin menunjukkan pengakuan dan harapan terhadap teknologi enkripsi. Sikap yang bertentangan ini membuat para pelaku pasar merasa bingung, dan menambah ketidakpastian bagi perkembangan aset kripto di masa depan.
Menghadapi situasi yang kompleks ini, investor dan praktisi industri perlu tetap waspada dan memperhatikan perkembangan regulasi dengan cermat. Pada saat yang sama, inovasi teknologi tidak boleh terhenti, karena seperti yang dikatakan oleh Atkins, kombinasi blockchain dan kecerdasan buatan dapat membawa peluang baru untuk demokratisasi keuangan. Di masa depan, bagaimana menemukan keseimbangan antara kepatuhan regulasi dan perkembangan inovasi akan menjadi tantangan besar yang dihadapi oleh industri aset kripto.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
10
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
rekt_but_not_broke
· 9jam yang lalu
Lagi-lagi mengurus jebakan BTC, sudah bosan.
Lihat AsliBalas0
Web3Educator
· 09-14 04:05
tipikal asap dan cermin dari SEC... tetapi siswa saya selalu bertanya: di mana inovasi nyata sedang terjadi?
Baru-baru ini, pasar Aset Kripto menerima berita penting. Permohonan ETF XRP telah bergabung dengan antrian peninjauan yang tertunda, sebelumnya permohonan ETF SOL juga telah dikonfirmasi tertunda. Para pelaku industri berspekulasi bahwa permohonan ETF untuk aset digital lainnya seperti DOGE, LTC, SUI, dan ADA juga mungkin menghadapi nasib serupa, karena regulator tidak mungkin hanya menyetujui salah satu dan menolak yang lainnya.
Selama enam bulan terakhir, nada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) terhadap industri enkripsi tampaknya tidak terlalu ramah. Masalah staking ETF Ethereum terus ditunda, dan hingga kini belum ada kesimpulan. Fenomena ini mencerminkan sikap keuangan tradisional terhadap keuangan baru: secara lisan mendukung inovasi dan mengurangi beban, tetapi tindakan nyata tampak ragu-ragu.
Namun, situasinya tampaknya mengalami perubahan halus. Pada 11 September, Ketua SEC Paul S. Atkins mengungkapkan pandangan yang tidak biasa dalam sebuah pidato penting. Ia menekankan bahwa prioritas SEC di bidang enkripsi adalah memastikan keamanan aset, dan mengakui bahwa sebagian besar koin enkripsi bukanlah sekuritas. Atkins juga menunjukkan bahwa blockchain sedang mengubah cara perdagangan dan penyelesaian, sementara kecerdasan buatan membuka dunia baru untuk agen keuangan.
Lebih mencolok adalah, Atkins menyebutkan sebuah visi: dengan menggabungkan teknologi kecerdasan buatan dan blockchain, mungkin akan membawa pasar yang lebih cepat, biaya yang lebih rendah, serta memungkinkan individu biasa untuk menikmati strategi keuangan yang dulunya hanya dapat diakses oleh raksasa Wall Street. Ia menyatakan bahwa SEC bertekad untuk memanfaatkan peluang ini.
Pernyataan ini tampaknya bertentangan dengan tindakan SEC baru-baru ini. Di satu sisi, permohonan ETF terus ditunda; di sisi lain, para pemimpin menunjukkan pengakuan dan harapan terhadap teknologi enkripsi. Sikap yang bertentangan ini membuat para pelaku pasar merasa bingung, dan menambah ketidakpastian bagi perkembangan aset kripto di masa depan.
Menghadapi situasi yang kompleks ini, investor dan praktisi industri perlu tetap waspada dan memperhatikan perkembangan regulasi dengan cermat. Pada saat yang sama, inovasi teknologi tidak boleh terhenti, karena seperti yang dikatakan oleh Atkins, kombinasi blockchain dan kecerdasan buatan dapat membawa peluang baru untuk demokratisasi keuangan. Di masa depan, bagaimana menemukan keseimbangan antara kepatuhan regulasi dan perkembangan inovasi akan menjadi tantangan besar yang dihadapi oleh industri aset kripto.