Hari ini, Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis laporan revisi benchmark tahunan, menyesuaikan konsistensi data pekerjaan bulanan dengan survei pekerjaan dan gaji triwulanan. Revisi ini memicu perhatian luas di pasar, dengan ekspektasi jumlah pekerjaan mungkin akan direvisi turun secara signifikan. Lembaga analisis memprediksi bahwa penurunan mungkin berkisar antara 470.000 hingga 900.000 pekerjaan. Jika data aktual mendekati batas atas prediksi, ini akan menyoroti tanda-tanda kelemahan di pasar kerja AS, memperkuat penilaian pasar tentang perlambatan ekonomi yang lebih awal.

Perbaikan data ini akan memiliki dampak besar terhadap arah kebijakan Federal Reserve. Saat ini, para investor sepenuhnya memperkirakan bahwa akan ada pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September, dan bahkan ada yang bertaruh kemungkinan pemotongan besar sebesar 50 basis poin. Oleh karena itu, nilai tukar dolar, imbal hasil obligasi negara, dan pasar saham mungkin mengalami fluktuasi yang signifikan, sementara aset safe haven seperti emas mungkin menjadi lebih diminati.

Perlu dicatat bahwa revisi data pekerjaan kali ini memiliki sensitivitas politik yang tinggi. Dalam konteks tahun pemilihan, data statistik pekerjaan dapat menjadi fokus permainan politik. Jika data menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja jelas melemah, pasar mungkin akan mempercepat ekspektasi terhadap siklus kebijakan moneter yang longgar, yang kemudian dapat memicu reaksi berantai terhadap aset global.

Secara keseluruhan, revisi data non-pertanian kali ini bukan hanya indikator ekonomi yang penting, tetapi juga menjadi patokan untuk mengukur arah kebijakan dan iklim politik. Ini akan memiliki berbagai dampak pada pasar keuangan, ekspektasi ekonomi, dan pembuatan kebijakan, sehingga patut diperhatikan.