#美联储货币政策走向# Ini adalah keputusan The Federal Reserve (FED) sekali lagi, kali ini cukup menarik. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari 30 tahun, dua anggota dewan memberikan suara menolak, percaya bahwa kebijakan moneter saat ini terlalu ketat. Ini mengingatkan saya pada kenaikan suku bunga besar-besaran pada tahun 1994. Pada saat itu, The Federal Reserve (FED) di bawah kepemimpinan Greenspan menaikkan suku bunga secara berturut-turut 7 kali dalam satu tahun untuk menahan inflasi, akhirnya menaikkan suku bunga dari 3% menjadi 5,5%. Tindakan tersebut mengejutkan pasar, tetapi pada akhirnya berhasil mencapai soft landing.
Situasi saat ini agak mirip, namun juga sedikit berbeda. Powell menghadapi inflasi tinggi di era pasca-pandemi, tetapi pertumbuhan ekonomi telah mulai melambat. Dua suara yang menolak mencerminkan perbedaan pendapat di antara pengambil keputusan mengenai prospek ekonomi. Saya pikir perbedaan pendapat ini sebenarnya adalah hal yang sehat, menunjukkan bahwa The Federal Reserve (FED) sedang mempertimbangkan pro dan kontra, alih-alih hanya mengejar satu tujuan tunggal.
Sepanjang sejarah, kebijakan The Federal Reserve (FED) selalu mencari keseimbangan antara inflasi dan pertumbuhan. Sekarang, tampaknya mereka lebih cenderung untuk bersikap hati-hati, enggan untuk terburu-buru menurunkan suku bunga. Sikap ini mengingatkan saya pada periode setelah pecahnya gelembung teknologi tahun 2000. Saat itu, Greenspan juga menurunkan suku bunga secara perlahan dan hati-hati, menghindari hard landing ekonomi.
Namun, setiap era memiliki keunikan tersendiri. Saat ini, hubungan ekonomi global semakin erat, dan keputusan bank sentral Jepang juga akan menghasilkan reaksi berantai. Kita melihat Jepang juga memilih untuk tidak bergerak, yang pada tingkat tertentu mendukung posisi The Federal Reserve (FED).
Secara keseluruhan, saya pikir The Federal Reserve (FED) sedang berusaha menghindari mengulangi kesalahan tahun 1970-an. Pada saat itu, pelonggaran kebijakan moneter yang terlalu dini menyebabkan inflasi tinggi yang berkepanjangan. Sekarang, para pembuat keputusan tampaknya telah mengambil pelajaran dari itu, lebih memilih untuk salah dengan hati-hati daripada mengambil risiko memicu lonjakan inflasi. Bagi kami yang telah mengalami beberapa siklus ekonomi, sikap hati-hati ini sebenarnya patut diapresiasi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#美联储货币政策走向# Ini adalah keputusan The Federal Reserve (FED) sekali lagi, kali ini cukup menarik. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari 30 tahun, dua anggota dewan memberikan suara menolak, percaya bahwa kebijakan moneter saat ini terlalu ketat. Ini mengingatkan saya pada kenaikan suku bunga besar-besaran pada tahun 1994. Pada saat itu, The Federal Reserve (FED) di bawah kepemimpinan Greenspan menaikkan suku bunga secara berturut-turut 7 kali dalam satu tahun untuk menahan inflasi, akhirnya menaikkan suku bunga dari 3% menjadi 5,5%. Tindakan tersebut mengejutkan pasar, tetapi pada akhirnya berhasil mencapai soft landing.
Situasi saat ini agak mirip, namun juga sedikit berbeda. Powell menghadapi inflasi tinggi di era pasca-pandemi, tetapi pertumbuhan ekonomi telah mulai melambat. Dua suara yang menolak mencerminkan perbedaan pendapat di antara pengambil keputusan mengenai prospek ekonomi. Saya pikir perbedaan pendapat ini sebenarnya adalah hal yang sehat, menunjukkan bahwa The Federal Reserve (FED) sedang mempertimbangkan pro dan kontra, alih-alih hanya mengejar satu tujuan tunggal.
Sepanjang sejarah, kebijakan The Federal Reserve (FED) selalu mencari keseimbangan antara inflasi dan pertumbuhan. Sekarang, tampaknya mereka lebih cenderung untuk bersikap hati-hati, enggan untuk terburu-buru menurunkan suku bunga. Sikap ini mengingatkan saya pada periode setelah pecahnya gelembung teknologi tahun 2000. Saat itu, Greenspan juga menurunkan suku bunga secara perlahan dan hati-hati, menghindari hard landing ekonomi.
Namun, setiap era memiliki keunikan tersendiri. Saat ini, hubungan ekonomi global semakin erat, dan keputusan bank sentral Jepang juga akan menghasilkan reaksi berantai. Kita melihat Jepang juga memilih untuk tidak bergerak, yang pada tingkat tertentu mendukung posisi The Federal Reserve (FED).
Secara keseluruhan, saya pikir The Federal Reserve (FED) sedang berusaha menghindari mengulangi kesalahan tahun 1970-an. Pada saat itu, pelonggaran kebijakan moneter yang terlalu dini menyebabkan inflasi tinggi yang berkepanjangan. Sekarang, para pembuat keputusan tampaknya telah mengambil pelajaran dari itu, lebih memilih untuk salah dengan hati-hati daripada mengambil risiko memicu lonjakan inflasi. Bagi kami yang telah mengalami beberapa siklus ekonomi, sikap hati-hati ini sebenarnya patut diapresiasi.