Pasar tidak stabil, kebijakan tarif menjadi sorotan
Pasar baru-baru ini menunjukkan pola fluktuasi, dengan aset berisiko berkinerja lemah. Selain emas yang terus menunjukkan tren naik, pasar saham AS, cryptocurrency, dan komoditas secara keseluruhan menunjukkan pergerakan yang lemah. Terutama setelah sikap tegas Trump terhadap tarif mobil, kondisi pasar jelas memburuk di akhir minggu.
Pasar cryptocurrency minggu ini umumnya tenang tetapi dengan momentum yang lemah. Meskipun Dewan Perwakilan Rakyat AS meluncurkan undang-undang baru yang bertujuan untuk mengatur stablecoin berbasis pembayaran, arah kebijakan yang terus longgar tidak segera dapat membalikkan kondisi pasar yang lesu. Dalam konteks likuiditas yang buruk secara keseluruhan dan ketidakpastian makro yang masih ada, pasar masih perlu menunggu petunjuk arah baru.
Dalam hal data ekonomi, perkiraan terbaru GDPNow untuk GDP kuartal pertama adalah -1,8%, tetap sama dengan minggu lalu. Tren pelemahan ekonomi Amerika Serikat sangat jelas, tetapi belum ada sinyal resesi yang jelas. Pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda kelelahan yang signifikan, dengan tingkat pengangguran di 290 wilayah metropolitan meningkat. Data PCE bulan Februari melebihi ekspektasi, tetapi pengeluaran pribadi menurun, mencerminkan situasi di mana kelemahan ekonomi dan inflasi tinggi terjadi bersamaan.
Dalam hal likuiditas, likuiditas luas Federal Reserve mengalami perbaikan marginal, tetapi tetap berada di sekitar 6 triliun. Kurva imbal hasil obligasi pemerintah menunjukkan karakteristik "bear steepening", di mana kemiringan obligasi jangka panjang jelas lebih tinggi daripada ujung pendek. Selisih kredit obligasi hasil tinggi terus melebar, menunjukkan bahwa tekanan pada lingkungan mikro perusahaan meningkat, yang dapat memperburuk risiko resesi ekonomi.
Fokus pasar di masa depan masih tertuju pada kebijakan tarif yang akan diumumkan. Jika tarif melebihi ekspektasi atau menghadapi balasan, mungkin akan memberikan dampak besar pada pasar yang rentan. Selain itu, perlu diperhatikan data ketenagakerjaan AS untuk menilai lebih lanjut risiko resesi.
Dalam kondisi saat ini yang "ekonomi lemah + inflasi tinggi + kebijakan yang tidak stabil", disarankan agar investor tetap waspada dan mengutamakan strategi defensif. Disarankan untuk secara moderat mengalokasikan aset lindung nilai seperti emas dan obligasi AS, serta tetap waspada terhadap aset berisiko seperti saham teknologi yang dinilai terlalu tinggi dan aset kripto. Pasar masih menghadapi tekanan turun dalam jangka pendek, perlu menunggu sinyal positif makro yang lebih jelas muncul.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Kebijakan tarif memicu guncangan pasar, Aset Kripto dan koin berisiko menunjukkan kinerja yang lesu.
Pasar tidak stabil, kebijakan tarif menjadi sorotan
Pasar baru-baru ini menunjukkan pola fluktuasi, dengan aset berisiko berkinerja lemah. Selain emas yang terus menunjukkan tren naik, pasar saham AS, cryptocurrency, dan komoditas secara keseluruhan menunjukkan pergerakan yang lemah. Terutama setelah sikap tegas Trump terhadap tarif mobil, kondisi pasar jelas memburuk di akhir minggu.
Pasar cryptocurrency minggu ini umumnya tenang tetapi dengan momentum yang lemah. Meskipun Dewan Perwakilan Rakyat AS meluncurkan undang-undang baru yang bertujuan untuk mengatur stablecoin berbasis pembayaran, arah kebijakan yang terus longgar tidak segera dapat membalikkan kondisi pasar yang lesu. Dalam konteks likuiditas yang buruk secara keseluruhan dan ketidakpastian makro yang masih ada, pasar masih perlu menunggu petunjuk arah baru.
Dalam hal data ekonomi, perkiraan terbaru GDPNow untuk GDP kuartal pertama adalah -1,8%, tetap sama dengan minggu lalu. Tren pelemahan ekonomi Amerika Serikat sangat jelas, tetapi belum ada sinyal resesi yang jelas. Pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda kelelahan yang signifikan, dengan tingkat pengangguran di 290 wilayah metropolitan meningkat. Data PCE bulan Februari melebihi ekspektasi, tetapi pengeluaran pribadi menurun, mencerminkan situasi di mana kelemahan ekonomi dan inflasi tinggi terjadi bersamaan.
Dalam hal likuiditas, likuiditas luas Federal Reserve mengalami perbaikan marginal, tetapi tetap berada di sekitar 6 triliun. Kurva imbal hasil obligasi pemerintah menunjukkan karakteristik "bear steepening", di mana kemiringan obligasi jangka panjang jelas lebih tinggi daripada ujung pendek. Selisih kredit obligasi hasil tinggi terus melebar, menunjukkan bahwa tekanan pada lingkungan mikro perusahaan meningkat, yang dapat memperburuk risiko resesi ekonomi.
Fokus pasar di masa depan masih tertuju pada kebijakan tarif yang akan diumumkan. Jika tarif melebihi ekspektasi atau menghadapi balasan, mungkin akan memberikan dampak besar pada pasar yang rentan. Selain itu, perlu diperhatikan data ketenagakerjaan AS untuk menilai lebih lanjut risiko resesi.
Dalam kondisi saat ini yang "ekonomi lemah + inflasi tinggi + kebijakan yang tidak stabil", disarankan agar investor tetap waspada dan mengutamakan strategi defensif. Disarankan untuk secara moderat mengalokasikan aset lindung nilai seperti emas dan obligasi AS, serta tetap waspada terhadap aset berisiko seperti saham teknologi yang dinilai terlalu tinggi dan aset kripto. Pasar masih menghadapi tekanan turun dalam jangka pendek, perlu menunggu sinyal positif makro yang lebih jelas muncul.