Pada tanggal 26 April, ketika masa jabatan kedua Presiden AS Donald Trump akan mengantarkan 100 hari pertama minggu depan, jajak pendapat bersama New York Times / Siena College menunjukkan bahwa sebagian besar pemilih Amerika memberikan evaluasi negatif terhadap kinerja pemerintahannya. Data survei yang dirilis pada hari Jumat waktu setempat menunjukkan bahwa 66% pemilih terdaftar percaya bahwa pemerintahan Trump saat ini dalam keadaan kacau, 32% menentang, dan 3% tidak yakin. Lima puluh sembilan persen responden mengatakan keputusan presiden setelah kembali ke Gedung Putih menakutkan, sementara kurang dari setengahnya (40 persen) tidak setuju. Berdasarkan gender, 67% pemilih perempuan dan 52% pemilih laki-laki panik dengan kesepakatan baru Trump.
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Survei: Lebih dari enam puluh persen responden menganggap Trump 2.0 "kacau"
Pada tanggal 26 April, ketika masa jabatan kedua Presiden AS Donald Trump akan mengantarkan 100 hari pertama minggu depan, jajak pendapat bersama New York Times / Siena College menunjukkan bahwa sebagian besar pemilih Amerika memberikan evaluasi negatif terhadap kinerja pemerintahannya. Data survei yang dirilis pada hari Jumat waktu setempat menunjukkan bahwa 66% pemilih terdaftar percaya bahwa pemerintahan Trump saat ini dalam keadaan kacau, 32% menentang, dan 3% tidak yakin. Lima puluh sembilan persen responden mengatakan keputusan presiden setelah kembali ke Gedung Putih menakutkan, sementara kurang dari setengahnya (40 persen) tidak setuju. Berdasarkan gender, 67% pemilih perempuan dan 52% pemilih laki-laki panik dengan kesepakatan baru Trump.