Kementerian Keuangan AS telah menjatuhkan sanksi terhadap Huione Group karena hubungan dengan peretas dari Korut.

Apa yang terjadi? Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) yang merupakan bagian dari Departemen Keuangan AS telah membatasi akses perusahaan Kamboja, Huione Group, ke sistem keuangan negara tersebut karena pelanggaran undang-undang AML dan keterkaitan dengan peretas Korea Utara. Langkah ini akan menghilangkan akses Huione Group ke operasi perbankan korespondensi, yang akan menyulitkan pencucian uang ilegal, kata Menteri Keuangan Scott Bessent.

Apa lagi yang diketahui? Sesuai dengan perintah FinCEN, dapat meminta lembaga keuangan domestik untuk menolak Huione dan afiliasinya dalam memberikan layanan pembukaan dan pengelolaan akun.

«Selama bertahun-tahun, Huione Group mencuci pendapatan ilegal dari kejahatan siber yang dilakukan oleh Lazarus Group», — kata FinCEN. Menurut Kementerian Keuangan, Huione juga memfasilitasi penipuan investasi kripto oleh organisasi kriminal transnasional dari Asia Tenggara.

FinCEN menyatakan bahwa dari Agustus 2021 hingga Januari 2025, Huione Group telah mencuci lebih dari 4 miliar dolar, termasuk 37 juta yang dicuri selama peretasan yang dipimpin oleh Korea Utara.

Bisnis Huione mencakup platform perdagangan cryptocurrency dan layanan pembayaran. Sebelumnya tahun ini, Huione meluncurkan stablecoin mereka sendiri untuk menghindari pembatasan dan penyitaan aset oleh regulator, lapor perusahaan analisis Elliptic.